Friday, May 16, 2025
BerandaEkonomi & BisnisTakut Ketipu Investasi Bodong, Nasabah Datangi Kantor Pusat PT BPF

Takut Ketipu Investasi Bodong, Nasabah Datangi Kantor Pusat PT BPF

Progresifjaya.id, JAKARTA –  Ibarat pribahasa ‘ Untung tidak dapat diraih, malang tak dapat ditolak ‘.

Sangat tepat  digambarkan dengan kondisi Desiana saat ini, yang berharap mendapat keuntungan dari dana yang di investasikan sebesar Rp 1,3 Miliar.

Justru sebaliknya, takut tertipu karena tidak ada kejelasan dari dana yang dinvestasikan di perusahaan pengelola investasi di PT Best Profit Futures (BPF) Cabang Kota Pekan Baru.

Desiana akhirnya mendatangi Kantor Pusat BPF di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Pusat untuk menanyakan kejelasan nasib uangnya yang telah diinvestasikannya.

” Saya mendatangi Kantor Pusat BPF di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Pusat, untuk menanyakan kejelasan investasi dan uang saya, ” katanya.

Dirinya, merasa tertipu oleh pihak BPF yakni Kepala Cabang BPF Pekan Baru, Rian Santana,  Wakil Pialang Berjangka, Michael Asril dan staf marketing, Susan.

Karena, tegasnya, sejak awal bergabung pada bulan Mei lalu saya belum mendapatkan profit atau keuntungan apa-apa. ”  Saya masih akan menunggu itikad baik dari BPF untuk memberikan kejelasan tentang profit atau keuntungan yang dijanjikan, ” katanya.

Jika, tegasnya, ternyata itikad baik itu tidak ada maka  akan mengambil langkah hukum terhadap PT Best Profit ini.”  Karena kita melihat ada kejanggalan dalam aktifitas bisnisnya sehingga merugikan saya,” ujarnya kepada wartawan, di Kantor Pusat BPF, Kamis, (12/8).

Di Kantor Pusat BPF, Desiana diterima staf operasional, Nurwanto dan mencatat semua keluhan dan pengaduannya serta berjanji  akan diteruskan kepada bagian direktur pengaduan yang sedang menjalani WFH (Work From Home) dan akan menjadwalkan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di BPF untuk melakukan mediasi dan pembahasan pengaduan.

Termakan Janji

Desiana  menjadi Nasabah PT Best Profit Futures Pekanbaru pada 2 Mei 2021 yang awalnya bergabung diiming-imingi keuntungan besar, asal mau membuka akun investasi senilai Rp100 juta.

Namun, hingga kini tidak sepeser  rupiah keuntungan yang di dapat. ” Awalnya saya dihubungi dan diceritakan dari teman saya dan ditawari agar masuk menjadi nasabah BPF, ” ceritanya.

Dalam pembicaraan tersebut, kenangnya, dijelaskan soal profit dan keuntungan –  keuntungan yang sangat menggiurkan seandainya menginvestasikan dana ke perusahaan tersebut. ” Makanya saya mau ikut,” terangnya.

Melihat peluang keuntungan besar, Desiana menyetorkan uangnya sebagai investasi awal sebanyak Rp100 juta. ” Karena situasi Pandemi Covid-19, maka hubungan transaksi dan pembicaraan terkait investasi tersebut melalui sistem online, ” katanya.

Selang beberapa hari kemudian Desi diminta untuk Top Up (menambah nilai investasinya) menjadi Rp 400 juta, Rp 900 juta rupiah, hingga seluruhnya berjumlah Rp. 1,3 miliar.

Seiring berjalan waktu, lanjut Desi, nilai investasi yang diserahkan ke PT Best Profit total sebesar Rp 1.3 miliar,
hngga kini, terhitung 3 bulan belum terima profit atau keuntungan meski hanya Rp. 100 ribu rupiah.

” Bahkan saya terancam akan mengalami kerugian sampai Rp 900 Juta. Ini sangat janggal sehingga kita akan tempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kejanggalan ini,” katanya.

Dikatakan Desiana, jika memang tak mampu memberikan keuntungan atau profit seperti yang dijanjikan, dirinya hanya meminta dikembalikan uangnya yang tinggal Rp. 900 juta.

Penulis  : M. Maruf. R

Artikel Terkait

Berita Populer