progresifjaya.id, KAB. BEKASI – Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Deden Saiful Hidayat mengungkapkan bangunan SMKN 1 Babelan yang mangkrak itu masih tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Hal itu dikarenakan pembangunan mangkrak lima tahun atau terhenti pada tahun 2015.
“Setelah saya konfirmasi ke staff bagian aset, bangunan mangkrak itu dikelola oleh Pemerintah Kabupaten, jadi masih tanggungjawab mereka, kita kan baru alih kelola 2017,” ujar Deden, saat dihubungi, pada Kamis (10/9/2020).
Deden menuturkan pihaknya tengah berkoordinasi dengan inspektorat untuk meminta fatwa terkait penyelesaian ini. Pasalnya, belum terjadi serah terima aset bangunan, apalagi belum selesai pembangunanya.
“Kami provinsi mau diteruskan masih kami analisa koordinasikan dengan inspektorat minta fatwa, karena kalau diteruskan apakah itu nanti dinolkan atau rehab kan bangunannya belum selesai,” beber dia.
Deden menegaskan bangunan itu bukan pekerjaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, itu pekerjaan dari Pemkab Bekasi.
Bangunan itu juga belum menjadi aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, belum dilakukan prosesi serah terima sampai dengan saat ini.
Maka itu pihaknya akan melakukan konfirmasi bangunan itu terlebih dahulu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.
“Sekarang kalau serah terima gedung tanah kan jelas ya. Tapi ini kan serah terima pekerjaan. Jadi harus dicek dulu jadi serah terima pekerjaanya gimana saya pikir agak susah karena kan belum diserahkan ke kita,” beber dia.
Deden menambahkan ketika sudah ada kejelasan serta didapatkan fatwa inspektorat terkait hal tersebut, maka bisa saja dilanjutkan pembangunannya atau dilakukan pembangunan dari awal.
“Kalau sudah ada analisa pekerjaannya dan fatwa memang sampai di situ baru kita akan coba diskusikan ke bagian perencanaan untuk melanjutkan atau bangun baru,” paparnya.
Kepala SMKN 1 Babelan, Saparudin menuturkan sudah lima tahun bangunan untuk enam lokal atau ruang kelas mangkrak pembangunannya.
Pengerjaan pembangunan ruang kelas itu mangkrak karena ditinggal oleh kontraktornya.
“Jadi sudah lima tahun bangunan mangkrak, itu rencananya untuk enam ruang kelas,” kata Saparudin, pada Selasa (8/9/2020).
Saparudin mengungkapkan SMKN 1 Babelan ini telah berdiri sejak lama. Akan tetapi untuk di lokasi ini, baru berdiri tahun 2005. Terdapat 19 ruang kelas untuk belajar maupun ruang praktik.
Seiring berjalannya waktu, siswa yang hendak daftar ke SMKN 1 Babelan meningkat cukup banyak. Maka itu dibutuhkan ruang kelas baru, diusulkan untuk pembangunan enam ruang kelas tersebut.
“Itu sekitar tahun 2013 atau 2014 mulai dibangun, ya pokoknya ini lima tahun mangkraknya engga dilanjutin lagi pembangunannya,” terang dia.
Ia menjelaskan enam ruang kelas baru itu sangat dibutuhkan dikarenakan permintaan siswa untuk masuk ke SMKN 1 Babelan terus meningkat.
“Ini kan jumlah siswa terus ningkat ya yang mau masuk SMKN 1 Babelan. Jadi banyak yang kita tolak karena engga cukup,” ucapnya.
Saat ini SMKN 1 Babelan memiliki 19 ruangan baik itu untuk kelas belajar maupun ruang praktek kejuruan. Total ada lima jurusan di SMK 1 Babelan, yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Dasar Otomotif (TDO), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Elektro dan Teknik Pengelasan.
“Namanya negeri ya pasti banyak minat ya, apalagi kan daerah sini terdekat sekolah di sini aja. Kita aja ruang praktik TKR masih di gedung lama awal sekolah ini ada,” ungkap dia.
Bahkan tahun ini aja sekolah menolak 300 siswa baru yang daftar karena kapasitas kelasnya tidak mencukupi. “Tahun ini 300 siswa yang daftar kita tolak, soalnya engga cukup ya. Satu kelas kan hanya boleh 36 siswa, maka jumlah kuota kita sesuaikan sama siswa yang lulus,” paparnya.
SMKN 1 Babelan itu terletak di tengah sawah Jalan Pertamina Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan. Adapun enam ruang kelas yang mangkrak pembangunannya itu berada di samping bangunan lama yang telah berdiri.
Enam ruang kelas yang mangkrak itu baru berdiri tembok dan rangka atapnya saja. Banyak tumbuh rumput serta alang-alang di arean bangunan mangkrak tersebut. Tembok bekas acian juga terlihat mulai terkelupas. Sejumlah dinding juga terlihat retak.
Sumber: wartakota.com
Penulis: Jamin. S