progresifjaya.id, LEBAK – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KKB) bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan bantuan pangan untuk menekan pravalensi stunting di Kabupaten Lebak.
Untuk diketahui pravalensi stunting adalah kekerdilan yang dialami anak – anak akibat gagal tumbuh.
“Kami meyakini penyaluran pangan itu dipastikan bisa menurunkan kasus stunting,” kata Kepala Bidang pada DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah di ruang kerjanya, Selasa. (19/3/2024)
Selama ini, menurutnya, Bapanas sudah dua tahun di Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan pangan untuk Keluarga Resiko Stunting (KRS)
Iya menjelaskan, penyaluran bantuan pangan itu untuk mendukung penuntasan pravalensi stunting.
Untuk tahun 2024, kata dia, jumlah penerima bantuan pangan sebanyak 13.369 keluarga dan tahun sebelumnya 13.876 keluarga.
Sedangkan, jumlah KRS di Kabupaten Lebak di atas 76 ribu.
“Mereka penerima bantuan pangan itu berupa telur sebanyak 10 butir dan 1 kilogram daging unggas,” jelasnya.
Penyaluran bantuan pangan itu melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) desa/kelurahan sebanyak 3.268 orang dan mereka juga memberikan edukasi kepada keluarga resiko stunting.
Selain itu juga TPK memberikan pelatihan dan ketrampilan kepada keluarga stunting agar mampu membuat aneka makanan yang memiliki standar gizi dengan memanfaatkan potensi sederhana yang ada di sekitarnya.
Misalnya, tutur Tuti, singkong dan ubi – ubian lainnya bisa dijadikan resep menu yang memiliki varian dengan rasa lezat, nikmat juga kandungan gizinya tinggi.
“Kami meyakini dengan bantuan pangan itu dapat menekan angka pravalensi stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka menyambut positif adanya bantuan pangan dari Bapanas.
“Bantuan ini untuk dapat meningkatkan status gizi yang baik terhadap keluarga resiko stunting,” papar Sulistina, warga Lewiranji Rangkasbitung. (R. R)
“Kami berharap bantuan pangan itu bisa membebaskan status gizi anak dan terbebas dari stunting,” kata Aminah (35) warga Rangkasbitung Lebak, Banten. (R. R)