progresifjya.id, LEBAK – Tercatat 1.239 rumah warga terendam banjir di enam kecamatan di Kabupaten Lebak akibat curah hujan lebat dan saluran air tersumbat lantaran sampah menumpuk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten masih melakukan pendataan warga terendam banjir akibat hujan deras pada Senin (9/8/2021) sore hingga malam hari.
“Beruntung,banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
Dari 1.239 rumah warga yang terendam banjir itu tersebar di enam kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Karanganyar, Cikulur, Lebak Gedong dan Warunggunung.
Kemungkinan jumlah warga korban banjir terus bertambah, karena saat ini masih dalam pendataan.
Mereka warga yang rumahnya terendam banjir setinggi antara 20 sentimeter hingga satu meter karena arus air tidak berjalan akibat sampah juga ditambah kecilnya drainase (saluran air).
Karena itu, kata dia, sejumlah permukiman warga yang dilanda banjir hingga kini belum surut dan warga masih mengungsi.
“Kami mengerahkan pompa untuk dilakukan penyedotan di lokasi pemukiman yang masih tergenang banjir,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, banjir yang melanda ribuan rumah warga tersebut juga sebuah jembatan di Lebak Gedong roboh diterjang longsor.
Saat ini, arus kendaraan menuju Cipanas – Warung Banten terputus dan belum bisa dilintasi kendaraan roda empat.
BPBD Lebak telah menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak banjir. Penyaluran bantuan itu berupa kebutuhan bahan pokok juga peralatan dapur.
“Kami mengutamakan penyaluran kebutuhan bahan pokok pascabencana guna mengurangi risiko kebencanaan,” katanya.
Ia mengatakan, selama ini, curah hujan di Kabupaten Lebak cenderung meningkat dan berpotensi terjadi banjir susulan.
“Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan itu,” katanya menjelaskan.
Penulis: R. Rencong