progresifjaya.id, JAKARTA – Dalam upaya mencegah penyebaran COVID 19 di wilayah Jakarta Selatan, sejumlah Pemerintah Kelurahan (Pemkel) yang ada di wilayah Jakarta Selatan melakukan tes swab kepada warganya. Kegiatan yang bekerjasama Sudin Kesehatan serta Puskesmas Kecamatan ini, untuk mendapatkan kepastian kondisi kesehatan warga.
Pemerintah Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, tes swab dilakukan kepada 103 warga yang tinggal di RW 08 dan RW 05 yang berlangsung di SD Negeri 05 Pondok Pinang. “Kegiatan berjalan lancar dengan mengedepankan protocol kesehatan,” kata Lurah Pondok Pinang Rizki Januar, Selasa (9/6).
Dijelaskan Rizki, pengetesan yang dimulai pagi hingga siang hari yang dites antaranya Lanjut Usia (Lansia), komorbid, ibu balita, dan pendatang mudik. “Hasil tes swab akan memberikan rasa kepastian, nyaman dan aman,” katanya.
Di Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan yang bekerjasama dengan Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Selatan menggelar tes Swab menyasar kepada warga dan Aparat Sipil Negeri (ASN) kelurahan sebanyak 50 orang. “Kegiatan ini untuk menekan angka penyebaran COVID-19,” katanya, Selasa ( 9/6 ).
Dikatakan Lurah Bangka Nofia Enita, wilayahnya pernah mengalami zona merah tapi telah bergeser ke zoa hijau seminggu yang lalu. “Kiatnya bekerja sama semua RT dan RW,” tegasnya.
Jika ada, lanjutnya, warga yang terkena atau positif COVID-19 langsung diberikan bantuan makannya dan kebutuhannya. “Caranya, warga yang member bantuan sayuran, buah, ditaruh di pagar rumah. Jadi warga yang positif benar-benar di isolasi mandiri,” katanya.
Menurutnya, proses PSBB juga terbilang ketat di wilayahnya dimana semua dihimbau untuk memakai masker jika melakukan aktifitas di luar rumah. “Semua warga saling mengingatkan, agar tidak ada zona kuning apalagi merah,” harapnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Sudin Kesehatan Jakarta Selatan dr. Fiena Fithriah menuturkan, kegiatan tes swab merupakan aktiv case finding untuk kasus COVID-19 dimana setiap wilayah bervariasi dalam pengambilan sample swab. ” Tidak hanya di swab tapi juga rapid test,” katanya.
Tapi saat ini, jelasnya, yang perlukan dilakukan adalah tes PCR, karena banyak sekali yang Orang Tanpa Gejala (OTG) terutama saat Rapid biasanya hasilnya negatif kalau swab rata-rata positif. ” Giat Itu yang akan kita galakan sampai akhir bulan ini,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan sebanyak 10 ribu warga yang di tes per 1 juta penduduk dengan rata rata setiap hari di setiap kecamatan sebanyak 50 warga yang lakukan tes swab. “Tapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah kalau di rasa ada penemuan kasus dan kontak erat dengan kasus positif bisa saja bertambah,” katanya.
Penulis/Editor: M. Maruf