progresifjaya.id, JAKARTA – ‘Tim Pemecah Macet’ bentukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto sudah memetakan sejumlah titik macet berdasarkan hasil pantauan lapangan. Di pagi hari mulai pukul 06.00 – 09.00 WIB, tim fokus bergerak dinamis mengurai kemacetan di jalur arteri yang ada di daerah penyanggah Jakarta. Penguraian macet dilakukan pada jalur Kalimalang hingga Daan Mogot.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman dalam penjelasannya kepada wartawan mengatakan, titik macet yang sudah dipetakan pada pagi hari berlokasi mulai dari Cakung, Kalimalang, Depok, Lenteng Agung, Ciputat, Joglo ke arah arteri, hingga Daan Mogot.
“Itu semua pintu-pintu masuk ke Jakarta, terutama di arteri. Fokus tim pemecah di pagi hari terpusat pada jalur-jalur arteri yang akan masuk Jakarta,” kata Kombes Pol Latif Usman, Minggu, (16/2) kemarin.
“Termasuk juga jalur dari Tomang, Slipi, Semanggi ke Kuningan, Pancoran, dan Cawang. Semua ini adalah titik krusial yang jadi pusat kepadatan lalu lintas. Semuanya kita urai dan atur sampai ke jalur-jalur penyanggah,” imbuhnya.
Sementara untuk sore hari, lanjut Kombes Pol Latif Usman, ‘Tim Pemecah Macet’ bekerja mengurai kemacetan sejak pukul 16.00 WIB dan akan terus siaga berjaga hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Fokus pekerjaan tim di sore hari adalah mengatur arus kendaraan yang akan keluar Jakarta. Khusus dari pukul 16.00 hingga hingga 21.00 WIB, konsentrasi penuh tim terpusat di ruas jalan Sudirman-Thamrin serta Gatot Subroto yang jadi titik rawan macet.
“Pada sore hari fokus penempatan kerja tim adalah titik-titik yang yang akan keluar Jakarta. Jalur utamanya adalah Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto. Kendaraan pada menumpuk di situ pada sore hari mulai pukul 4 hingga jam 9. Ini yang tim pecahkan dan terus siaga berjaga hingga pukul 2 dini hari,” jelas Kombes Pol Latif lagi.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto dalam pernyataannya mengingatkan ‘Tim Pemecah Macet’ agar jeli dan responsif dalam bekerja.
Jeli yang dimaksud Kapolda Karyoto adalah peka melihat peluang untuk mengantisipasi macet. Sedangkan responsif yang dimaksud adalah cekatan mengantisipasi segala kemungkinan arus lalu lintas padat cenderung macet dan tak berdiam diri.
Selain itu, seluruh anggota tim juga diingatkan agar selalu saling berkoordinasi, termasuk bergerak cepat mencari solusi ketika terjadi hambatan saat proses penguraian kemacetan.
“Optimalkan upaya diskresi rekayasa arus lalin serta saling berkoordinasi dengan simpangan lain. Jika ada hambatan, saling koordinasi agar segera bisa ditindaklanjuti di jaringan berikutnya. Apalagi semua anggota sudah dibekali senter panjang dan bendera kecil guna mengoptimalkan kinerjanya di lapangan,” kata Kapolda Karyoto mengingatkan lagi. (Bembo)