Tuesday, April 22, 2025
BerandaBerita UtamaTKD Dipotong hingga 50 Persen, Etos Kerja Pegawai DKI Makin Membleh

TKD Dipotong hingga 50 Persen, Etos Kerja Pegawai DKI Makin Membleh

progresifjaya.id, JAKARTA – Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan memotong TKD hingga 50 persen menjadi tanda tanya besar di kalangan para pegawai Pemerintah Propinsi (Pemprop) DKI Jakarta.

Tunjangan Kerja Daerah (TKD) insentif penyemangat kerja bagi karyawan tersebut beberapa bulan terakhir ini dipotong dengan jumlah potongan yang fantastis. Bahkan pemotongan tersebut tidak pandang bulu. Mau staf atau pun pejabat semua Tunjangan kerja di papas Anis hingga 50 persen.

Keluhan dan nada sumbang atas kebijakan itu muncul bukan hanya dari BalaiKota dari ujung Utara pun salah seorang pegawai merasakan anehnya potongan itu.

Menurut salah satu sumber yang minta tak diungkap identitasnya, sudah beberapa bulan ini semenjak covid tunjangan kerja kita di potong dengan jumlah yang fantastis.

“Padahal dari tunjangan itu kita sudah atur pos-posnya untuk cicilin A, iuran B dan kebutuhan lainya. Tapi sekarang kita harus puter otak lagi bang nutupin yang sudah terposkan tadi,” ungkapnya.

Namun anehnya, dari data eloktronik yaitu E-TKD, nominal yang keluar dari tunjangan tersebut masih nilai utuh. “Tidak dipotong cuman yang kita terima hanya setengahnya dari data di E TKD tersebut,” ungkapnya

Ia menambahkan, ini kan jadi tanda tanya besar. “Harus kalau dipotong ya potong aja di semua data,” ungkapnya.

Sumber lain malah nggak paham dengan kebijakan ini.

“Kita tiap hari datang ke sekolah dan kalau pun harus di rumah kita melakukan kerja seperti biasanya. Harusnya pemotongan TKD ini bervariasi jangan semua disamakan. Kita hanya guru, berapa TKD yang kita dapat? Kalau dipotong berasa bener,” ungkap salah satu sumber lainnya yang berprofesi sebagai guru. 

Menurutnya, TKD itu penyemangat dalam peningkatan kerja tapi kok malah dipotong.

Dengan ada potongan yang hingga 50 persen dirasakan pula oleh sejumalah staf yang ada di Walikota Jakarta Utara.

Seperti yang disampaikan E di ruang kantornya. “Meski hanya staf, dengan pemotongan ini dampak luar biasa. Kebutuhan bulanan yang ditunjang dari hasil TKD harus kita tutupi dengan pos yang lainnya,” keluhnya.

Penulis: Muslihat

Editor: Hendy

Artikel Terkait

Berita Populer