progresifjaya.id, JAKARTA – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) melakukan peninjauan longsor untuk memastikan proses penanggulangan dampak bencana berjalan baik di lokasi di Jalan Damai, RT 04/02, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/10).
Ariza yang didampingi Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini, Kepala Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Selatan, Mustajab, Camat Jagakarsa, Alamsyah, mengapresiasi para petugas gabungan dari Dinas Gulkarmat DKI, Satpol PP, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, hingga PPSU Kelurahan Ciganjur yang dari awal sudah melaksanakan penanggulangan di lokasi.
Apresiasi juga diberikannya kepada beberapa stakeholder yang ikut membantu seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan organisasi masyarakat lainnya yang bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.
Pihaknya, menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan penanganan terhadap sekitar 400 – 500 warga yang mengungsi dan terakhir dilaporkan tersisa 271 orang pengungsi. “Saat ini masih yang masih mengungsi karena rumahnya masih terendam air,” katanya.
Alhamdulillah, syukurnya, bisa ditanggulangi dan bantuan sudah berikan kepada para korban seperti, makanan, minuman, obat, serta masker. “Kita minta dilaksanakan protokol COVID-19 agar tidak terjadi klaster baru di area pengungsian,” tandasnya.
Dijelaskan Ariza, proses penanganan longsor terkendala karena akses lokasi merupakan kawasan padat penduduk. Dimana, lanjutnya, pintu akses masuk ke lokasi longsor hanya ada satu demikian pula alat berat yang bisa dioperasikan hanya 3 unit. “Akibat keterbatasan lahan untuk ruang geraknya,” tegasnya.
Diharapkan, ke depannya sudah bisa bersihkan sisa puing yang menutupi sungai, supaya kalau ada hujan tidak akibatkan genangan.
Sebelumnya, Ariza mengatakan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota mengakibatkan tanah longsor terjadi pada pukul 18.50 WIB, pada Sabtu (10/10).
“Sebagaimana yang sudah disampaikan tadi malam, ada pagar, dan turap di perumahan yang rubuh menutupi sungai kecil yang ada di sekitar. Akibatnya sungai tertutup dan aliran air menggenangi permukiman sekitar 300 rumah. Sehingga ada empat rumah yang tertimpa oleh pagar bahkan ada satu orang korban jiwa,” ujar Ariza, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Editor: M. Maruf