progresifjaya.id, JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meresmikan 4 tempat pengelolaan sampah 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) sekaligus pencanangan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 859 bank sampah yang tidak aktif se DKI Jakarta secara live streaming di TPS 3R Sunter Jakarta Utara, Jumat (21/3).
Pada kesempatan tersebut, Plt Wakil Walikota Jakarta Pusat H. Iqbal Akbarudin menyampaikan ada 386 RW yang ada di Jakarta Pusat seluruhnya sudah mempunyai bank sampah.
“Minimal satu bang sampah untuk di semua RW,. Saat ini di Jakarta Pusat sudah ada 413 bank sampah RW, jadi ada satu RW yang memiliki lebih dari satu bank sampah,” ujarnya.
H Iqbal melaporkan, dengan semangat kebersamaan untuk mengelola bank sampah di DKI Jakarta dapat mengurangi volume sampah ke TPS Bantargebang serta meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat di mana ada 10.161 warga yang menjadi nasabah aktif.
“Selain itu, Jakarta Pusat juga mempunyai hasil karya kerajinan tangan warga masyarakat dari produk daur ulang sampah yang mempunyai nilai jual,” jelasnya.
Ia mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas upayanya dalam mewujudkan Jakarta Pusat sebagai Kota yang bersih dan aktif bank sampahnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat H Slamet Riyadi mengungkapkan bank sampah di wilayah Jakarta Pusat akan terus melakukan pembinaan dengan monitoring dan evaluasi di setiap bulan untuk melihat keaktifan dari bank sampah, termasuk jumlah nasabahnya, efektivitas, dan volume sampah.
“Dengan tujuan dari bank sampah unit RW untuk pengurangan sampah di sumber. Untuk itu, diharapkan dengan banyaknya sampah yang dikurangi , akan mengurangi sampah yang dikirim ke Bantargebang,” ujarnya.
H Slamet menjelaskan, Jakarta Pusat juga telah memiliki TPS 3R di Cempaka Putih dan Gambir yang sudah beroperasi dari tahun lalu dan sudah bisa mengurangi sampah sekitar 15 sampai 20 ton sehari.
Ia meminta dukungan semua masyarakat, mari sama-sama mengurangi sampah dari sumbernya dengan memilah sampah dari awal baik yang organik, anorganik maupun B3. Sehingga sampah itu tidak menjadi masalah bahkan bisa menjadi berkah.
“Sampah itu bisa menjadi berkah contohnya di RW 01 Gambir, bulan ini dicairkan sebanyak 34 juta untuk THR yang diberikan kepada nasabah dari bank sampah, itu adalah dampak positif yang dihasilkan dari bank sampah unit RW,” tandasnya.
Penulis/Editor: Fari. K