progresifjaya.id, JAKARTA – Wali Kota Jakarta Pusat Arifin didampingi Wakil Walikota Eric Pahlevi Lumbun, Asisten Perekonomian Pembangunan Bakwan Ferdian Ginting dan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup H.Slamet Riyadi melepas keberangkatan 60 peserta Badan Pengelola Sampah (BPS) RW ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang di Halaman Kantor Walikota Jakarta Pusat Jalan Tanah Abang I No. 1, Gambir, Senin (16/6).
Pelepasan 60 orang BPS RW bertujuan untuk menambah pengetahuan para peserta dari pengelola sampah RW seperti ; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), melihat pabrik Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengolaan kompos bersekala besar.
Walikota Jakarta Pusat Arifin menyampaikan kegiatan ini merupakan terobosan yang bagus dan sangat mengapresiasi untuk mendukung yang dilakukan oleh Kasudin Lingkungan Hidup dengan mengajak pengurus RW.
“BPS RW secara bertahap melihat bagaimana Jakarta selama ini mengelola sampahnya di Bantargebang dan isu lingkungan bukan hanya urusan Jakarta tetapi dunia termasuk dalam hal ini perubahan iklim yang dipengaruhi oleh banyaknya sampah-sampah yang kurang ditangani,” ungkapnya.
Ia berharap para peserta yang hadir dapat mengambil ilmu yang diterapkan di TPA Bantargebang dan bagaimana pengelolaan bank sampah bisa berjalan dengan baik.
“Yang sampah organiknya dibawa oleh Dinas Lingkungan Hidup ke Bantargebang dan sampah non organik yang bisa didaur ulang itu diiambil oleh bank sampah sehingga bermanfaat, ada keuangan yang masuk menjadi kas RW,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat H. Slamet Riyadi menambahkan ini merupakan rangkaian pelaksanaan dari Pegub Nomor 77 tentang Pengolaan Sampah di Lingkup RW.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tempat pemrosesan akhir, agar menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan hari ini melepas 60 peserta dari Kecamatan Gambir. Kegiatan akan berjenjang yang nantinya juga diikuti kecamatan lain yang ada di wilayah Jakarta Pusat dengan jumlah peserta yang sama,” katanya.
H Slamet berharap 60 orang BPS RW dapat mengetahui jumlah sampah yang sudah di kumpulkan bertahan tahun di Bantargebang.
“Nanti di sana juga akan ada aktivitas seperti melihat pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS), pabrik Refuse Derived Fuel (RDF) serta pengolaan kompos bersekala besar,” ujarnya.
Penulis/Editor: Fari. K