progresif jaya.id. JAKARTA -Wali Kota Administrasi Jakarta Utara meresmikan Rumah Ramah Lingkungan di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup, Jalan Alur Laut, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jumat (27/11).
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko berharap dengan diresmikannya rumah prototipe berwawasan lingkungan ini diharapkan dapat ditularkan ke kantor-kantor yang ada di seluruh Jakarta Utara.
“Rumah sehat atau Rumah Ramah Lingkungan ini dapat menjadi sebuah ikon baru,” kata Sigit.
Sigit menambahkan dengan sembilan konsep yang ada pada Rumah Ramah Lingkungan diharapkan lingkungan kantor di Jakarta Utara bisa menerapkannya.
“Ramah lingkungan karena kita memastikan tidak ada residu yang tidak termanfaatkan, tidak ada sampah yang terbuang, semua bisa dioptimalkan. Ini sekaligus juga bisa menjadi sebuah tambahan untuk penguatan ketahanan pangan di masing-masing lingkungan kantor yang ada di Jakarta Utara dan harapannya tentu ini bisa ditularkan ke seluruh kantor lainnya,” ucapnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Ahmad Hariyadi mengatakan ada sembilan konsep yang dikembangkan dalam Rumah Ramah Lingkungan.
“Ada urban farming, green house, rumah inti magot, kolam gizi, mushola ramah lingkungan, bank sampah, sedekah minyak jelantah, taman interaktif dan saung kreasi,” katanya.
Hariyadi mengatakan urban farming ini juga dirantaikan dengan green house yang berfungsi sebagai tempat pembibitan sayur ataupun kegiatan pertanian perkotaan.
“Untuk kolam gizi, kami memanfaatkan mushola ramah lingkungan dimana air wudhunya tidak dibuang tapi dimanfaatkan untuk kolam ikan yang memanfaatkan dustbin menjadi kolamnya. Untuk rumah inti magot sendiri dimaksudkan sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah organik,” tambahnya.
Hariyadi menambahkan bahwa di rumah ramah lingkungan ini ada juga taman interaktif untuk memberikan satu informasi, edukasi terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan di Sudin LH Jakut.
“Ada juga bank sampah dan sedekah minyak jelantah. Kami juga bekerjasama dengan Saka Kalpataru dan komunitas enzim gizi di saung kreasi,” tambahnya.
Penulis: Mus