progresifjaya.id, INDRAMAYU – Aris, warga Perumahan Griya Permata Indah (GPI), Desa Pabean Udik, Kecamatan dan Kabupaten Indramayu, mengeluhkan sulitnya pembuatan data kependudukan kepada Kepala Desa Pabean Udik yang saat itu sedang berkunjung ke GPI untuk membagi-bagikan masker pada sabtu (12/9/2020).
“Ini bukan soal kita tidak mau mengganti status kependudukan, tapi saya sudah mencoba melakukan perubahan data yang semula warga Desa Pasekan diganti Pabean Udik dengan mendatangi Kantor Desa dan Kecamatan. Namun, prosesnya rumit dan lama, seolah-olah dipersulit dalam pengajuannya,” keluh Aris.
Dia juga mengungkapkan adanya praktik yang tidak sehat dalam proses pembuatan data kependudukan, sehingga masyarakat resah dan mengacuhkan prosesnya.
“Saya pribadi merasa dalam proses pembuatan data kependudukan ini tidak adil, kalau tidak ada ‘apa-apanya’ (uang pelicin_red) maka prosesnya dipersulit dan jadinya lama. Beda jika ada ‘apa-apanya’ itu prosesnya kilat. Jadi, saya minta tolong kepada Kepala Desa Pabean Udik untuk memberi solusi agar kami bisa mengganti status kependudukan saat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pabean Udik, Samsul Ma’arip menegaskan kepada warganya bahwa pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu gratis tanpa biaya apapun.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Desa Pabean Udik berjanji akan memonitoring secara langsung prosesnya di Kantor Desa Pabean Udik dan memastikan bahwa pembuatan data kependudukan tersebut benar-benar gratis.
“Terkait data kependudukan ini, saya akan langsung memonitoring prosesnya. Nanti juga akan berkoordinasi untuk perekaman dan pembuatan KTP bagi warga saya di Balai Desa secara kolektif dan tidak ada ‘apa-apanya’ itu jelas gratis, saya janji,” tegas Samsul.
Dalam kunjungan Kepala Desa Pabean Udik ke komplek Perumahan GPI tersebut juga tampak hadir sejumlah pihak dari unsur Babinsa, Fokorgaki, Ketua RW, RT dan Karang Taruna Desa Pabean Udik.
Penulis: Eka
Editor: Hendy