Friday, July 18, 2025
BerandaBerita UtamaWarga Ketakutan, Rapid Test di Puskesmas Bekasi Jaya Sepi

Warga Ketakutan, Rapid Test di Puskesmas Bekasi Jaya Sepi

progresifjaya.id, BEKASI – Puskesmas Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Selasa ini, melaksanakan rapid test bagi masyarakat yang berada di area Kelurahan Bekasi Jaya. Sayangnya, minat warga sangat minim meskipun tes ini tidak dipungut biaya sepeserpun.

Pantauan, Selasa (25/8/2020), warga yang mengantre rapid test tidak lebih dari 10 orang. Padahal, Puskesmas Bekasi Jaya menargetkan 80 orang dimana jadwal hari ini diperuntukkan bagi warga RW 009 hingga RW 016.

Kepala UPTD Puskesmas Bekasi Jaya Kartini Ekowati mengatakan bahwa rendahnya partisipasi warga kemungkinan dipengaruhi faktor psikologis. Banyak dari mereka yang merasa ketakutan hingga memilih untuk tidak dites.

“Iya ini banyak yang masih takut. Padahal, tujuan tes ini bukan untuk menakut-nakuti. Kita ingin sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata Kartini.

Dia menyebutkan, pelaksanaan rapid test sejatinya ditargetkan sebanyak 80 orang atau lima orang dari masing-masing RW. Namun, realisasinya hari ini hanya ada 22 orang.

“Dari 22 orang itu, 21 di antaranya non-reaktif dan 1 reaktif. Nah, yang 1 reaktif ini langsung kami rujuk untuk melakukan swab,” ujar dia.

Agenda rapid test ini akan kembali dilakukan pada Kamis (27/8/2020) dengan target warga RW 001 sampai dengan RW 008 Kelurahan Bekasi Jaya mulai pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Puskesmas Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur hari ini melaksanakan rapid test bagi masyarakat yang berada di area Kelurahan Bekasi Jaya. Sayangnya, minat warga sangat minim meskipun tes ini tidak dipungut biaya sepeserpun.

Adapun pelaksanaan rapid test tersebut sesuai dengan instruksi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebagai upaya penanganan Covid-19 yang masif, terstruktur, dan sistematis.

Salah seorang warga Kelurahan Bekasi Jaya, Ipras mengaku tidak tertarik mengikuti rapid test lantaran takut dan merasa lebih nyaman menjaga protokol kesehatan saja.

“Pertama takut gitu deg-degan sama hasil tes-nya gimana. Kalau positif kan bisa langsung dijemput takutnya. Jadi, mending jaga kesehatan sendiri aja deh,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Novi, warga lain yang memang menghindari pergi ke fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit untuk alasan apapun. Kecuali mengalami sakit sangat berat.

“Takutnya kita sehat-sehat aja, dateng ke puskesmas apa RS malah jadi positif karena di situ kan banyak orang sakit yang kita juga enggak tahu dia kena corona apa enggak,” kata dia. 

Sumber: Ayobekasi.net

Penulis: Jamin. S

Artikel Terkait

Berita Populer