Tuesday, May 20, 2025
BerandaInternasionalWarga Lebak Diimbau Jangan Kerja ke Kamboja, Myanmar dan Thailand

Warga Lebak Diimbau Jangan Kerja ke Kamboja, Myanmar dan Thailand

progresifjaya.id, LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mengeluarkan himbauan keras kepada warganya agar tidak tergiur tawaran bekerja ke luar negeri, terutama ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul maraknya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menjerat warga Indonesia, termasuk dari Banten, sebagai korban penyekapan dan eksploitasi di ketiga negara tersebut.

Sekretaris Disnaker Kabupaten Lebak Rully Charuliyanto mengungkapkan, banyak korban terjebak dalam modus penawaran kerja dengan gaji tinggi di sektor teknologi informasi melalui media sosial atau jalur tidak resmi. Namun, kenyataannya, mereka dipaksa bekerja di perusahaan penipuan daring dengan kondisi yang tidak manusiawi.

“Jangan mudah tergiur oleh iming-iming kerja di luar negeri dengan gaji besar. Banyak warga yang akhirnya disekap dan dieksploitasi di Kamboja, Myanmar, dan Thailand,” ungkap Rully, Senin (21/04/2025).

Rully menambahkan, sebagian besar korban diselundupkan tanpa dokumen resmi, dan sesampainya di lokasi, mereka kerap disiksa, ditahan, bahkan dipaksa melakukan pekerjaan di bawah tekanan.

Disnaker Lebak telah menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa agar aktif mensosialisasikan informasi ini kepada warga, demi mencegah lebih banyak korban.

Rully menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak memiliki kontrak kerja sama pengiriman tenaga kerja dengan Kamboja, Myanmar, dan Thailand. Oleh karena itu, warga diminta tidak menerima tawaran kerja ke negara-negara tersebut.

Bagi warga Lebak yang berminat bekerja ke luar negeri, Rully mengimbau agar selalu memilih jalur resmi, mengikuti pelatihan, memverifikasi dokumen, dan menjalani penempatan yang diawasi langsung oleh pemerintah.

Camat Malingping, Dadan membenarkan adanya himbauan dari Disnaker kepada Kantor Kecamatan termasuk Kecamatan Malingping soal pelarangan menjadi TKI di negara Thailand, Myanmar dan Kamboja, apalagi perginya melalui agen yang tidak resmi.

Kata Camat, warganya juga memang kadang ada yang tergiur dengan iming-iming dengan gaji yang besar, namun akhirnya mereka mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi di luar negeri.

“Ada memang himbauan yang dikeluarkan oleh Disnaker. Apalagi di sini ada warga yang bekerja di luar negeri, mereka tergiur dengan upah yang besar,” kata Camat. (R. Rencong)

Artikel Terkait

Berita Populer