progresifjaya.id, JAKARTA – Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi 15% wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal.
Kisaran curah hujan di Indonesia yakni 1.000-5.000 mm/tahun. Curah hujan akan terjadi pada sebagian wilayah Indonesia.
“15% wilayah Indonesia yang diprediksi dapat mengalami hujan tahunan di atas normal yaitu meliputi sebagian Aceh ,sebagian kecil Sumatera Utara, Sumatera Barat bagian Selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian Timur, sebagian kecil Sulawesi Barat bagian Utara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Kepulauan Maluku, dan sebagian Papua bagian Tengah,” kata Kepala BMKG, Dwikorita.
Lebih lanjut Dwikorita memaparkan bahwa sebanyak 67% wilayah Indonesia telah memiliki curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun. Curah hujan ini berada dalam kategori yang tinggi.
Kategorinya curah hujan tahunan tinggi tersebut yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Riau bagian Barat, sebagian Jambi, sebagian besar Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian besar Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu sebagian Lampung bagian Utara, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian Barat, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian Tengah dan Selatan, sebagian Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kepulauan Maluku dan sebagian besar Papua.
Dwikorita juga memaparkan terdapat juga daerah yang diprediksi dapat mengalami hujan tahunan di bawah normal, yaitu sebanyak 1% wilayah Indonesia.
“Meliputi sebagian kecil Sumatera Selatan Bagian Barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian Papua Barat Bagian Utara,” kata Dwikorita.
Meskipun hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang mengalami hujan tahunan di bawah normal, namun tetap harus diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan, terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Dengan adanya wilayah Indonesia yang curah hujannya di bawah normal. Menurut Dwikorita daerah-daerah itu dapat melakukan antisipasi untuk komoditi pertaniannya.
Masyarakat dapat menyesuaikan pola tanam dan ketersediaan air dengan kondisi cuaca. Serta disarankan untuk melakukan pemilihan bibit komoditas yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut.
“Dengan upaya dukungan intensifikasi seperti irigasi dan upaya pendukung lainnya, wilayah sentra produksi pangan tersebut masih berpotensi menghasilkan produktifitas tanaman pangan yang baik,” papar dia. (Red)