Thursday, May 2, 2024
BerandaNusantaraGendeng !! Mbah Benu Ngaku Sudah Telepon Allah agar Jamaah Aolia Bisa...

Gendeng !! Mbah Benu Ngaku Sudah Telepon Allah agar Jamaah Aolia Bisa Lebaran Duluan

progresifjaya.id, YOGYAKARTA – Pimpinan Jamaah Aolia Gunung Kidul Yogyakarta, Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo alias Mbah Benu ngaku sudah telepon Allah SWT untuk bisa salat Hari Raya Idul Fitri (Ied) duluan.

Ratusan jamaah Aolia di Dusun Panggang III, Giriaharjo, Kabupaten Gunungkidul, sudah melaksanakan salat Idul Fitri, Jumat, 5 April 2024.

Setidaknya ada 190 jamaah Aolia sudah berbuka, menyantap berbagai jenis hidangan khas Lebaran.

Perayaan Idul Fitri diawali dengan salat Ied yang dipimpin Mbah Benu.

Usai melaksanakan salat, Mbah Benu pun membeberkan alasannya untuk menggelar salat Ied lebih dulu.

Padahal jika merujuk penanggalan hisab dan rukyat Kementerian Agama, Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah berpotensi jatuh pada 10 April 2024.

Jika demikian, maka Lebaran secara nasional akan berbarengan dengan jamaah Muhammadiyah.

Mbah Benu mengatakan dirinya sudah telepon Allah SWT atau meminta izin agar bisa Lebaran 5 hari lebih cepat.

“Saya tidak pakai perhitungan. Saya telpon langsung kepada Allah Taala,” kata Mbah Benu.

Pengakuan Mbah Benu beredar luas di media sosial dan menuai perbincangan hangat.

Mbah Benu menegaskan tak ambil pusing dengan cemooh publik terhadap dirinya dan jamaah Aolia Gunungkidul.

Melalui sambungan telepon, Mbah Benu klaim mendapat jawaban Allah bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 5 April 2024.

“Ya Allah, sudah tanggal 29 (bulan Ramadan), 1 Syawal-nya kapan?’ Allah Taala bercerita, tanggal 5 (April 2024),” terangnya.

Pengakuan Mbah Benu tersebut sontak membuat publik pun bingung.

Bagaimana tidak, pernyataan Mbah Benu dinilai melenceng dari syariat Islam.

Pasalnya yang hanya bisa berkomunikasi dengan Tuhan sejatinya hanya seorang Nabi dan Rasul.

Publik menilai pengakuan Mbah Benu seolah dirinya orang terpilih sehingga bisa mendapatkan ilham.

“Kok ya banyak yang percaya, mana sekampung lagi,” tutur seorang warganet.

“Istighfar mbah,” cetus seorang warganet.

“Kirain pakai perhitungan apa, ternyata langsung telepon ke pusat. Wow,” cetus seorang warganet.

“Unik-unik ya orang Indonesia. Banyak yang halu, ya Allah. Nyebut mbah,” kata seorang warganet. (Red)

Artikel Terkait

Berita Populer

komentar terbaru