progresifjaya.id, JAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Baznas (Bazis) Jakarta Pusat bekerja sama dengan Islami Medical Service menggelar layanan hapus tato gratis kepada warga masyarakat selama bulan Ramadhan 1445 H di Gedung Serba Guna Utama Kantor Walikota Jakarta Pusat Jalan Tanah Abang I No. 1 Gambir.
Ada berbagai alasan orang ingin menghapus tato di tubuhnya, misalnya ingin menghilangkan kenangan atau ingin bekerja ditempat yang tidak membolehkan adanya tato di tubuh.
Program layanan hapus tato Baznas (Bazis) Jakarta Pusat yang mendaftar via aplikasi online sebanyak 130 orang sedangkan kuota hanya 100 orang dan yang menjadi peserta 92 orang.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengapresiasi layanan hapus tato gratis yang selalu diselenggarakan saat Ramadan oleh Baznas Bazis berkolaborasi dengan Islamic Medical Service (IMS).
“Saya mengapresiasi program hapus tato ini yang diselenggarakan setiap bulan suci Ramadan, terlebih pelaksanaanya dilaksanakan di fase kedua bulan Ramadan yang penuh dengan maghfiroh atau ampunan. Setiap orang memiliki perjalanan masing-masing dan tentunya Allah Maha Pengampun dan penerima taubat,” ujarnya.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini banyak orang yang berhijrah dan memahami perjalanan di masa lalu perlu dikoreksi dan diperbaiki,” imbuhnya.
Dhany Sukma menuturkan animo masyarakat dalam program hapus tato gratis cukup banyak di mana pada tahun tahun lalu dan tahun ini selalu melebihi target.
“Tahun lalu target 60 peserta tetapi yang datang lebih dari itu dan tahun ini target 100 peserta dan yang sudah mendaftar mencapai 130 peserta, ada peningkatan-peningkatan sehingga niatan berhijrah sudah tertanam dalam dirinya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Baznas Bazis Kota Jakarta Pusat Raja Mohammad Zamzami menyampaikan kegiatan hapus tato ini rutin dilakukan Baznas Bazis setiap bulan Ramadan yang bermula dari keinginan Sahabat Hijrah yang ingin kembali bersih dari tato di badan.
“Kegiatan hapus tato ini kita lakukan 1 hari ini saja tetapi kalau dibutuhkan serta animo dan minat masyarakat besar akan kita ajukan ke pihak provinsi dan kemungkinan akan kita gelar dua kali entah di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadan. Kita lihat minat masyarakat terlebih dahulu. Tato merupakan hal yang dilarang dalam agama sehingga dengan menghapus tato sudah tertanam dalam dirinya untuk berhijrah.
“Ketika mereka berkomitmen untuk berhijrah menjadi lebih baik momennya ya hapus tato ini, jadi mereka sadar apa yang dilakukan dahulu adalah khilaf, maka momen ini menjadi membersihkan dirinya,” tandasnya.
Penulis: Fari. K
komentar terbaru